May 13, 2014

TATA-TATA CARA MANDI WAJIB SESUDAH HAID

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Mandi wajib sama halnya dengan mandi junub (mandi habis hubungan suami istri), yaitu mandi yang perlu dilakukan oleh seorang muslim untuk membersihkan dirinya dari hadas besar dengan melakukan rukun-rukunnya salah satunya adalah mandi membasahi seluruh anggota badan , mandi wajib ini berlaku untuk wanita atau juga laki-laki.

Melakukan hubungan suami istri (jimak) apabila zakar (kemaluan laki-laki) dimasukkan ke dalam faraj (kemaluan perempuan) walaupun tidak keluar air mani.

“Jika datang haid, maka tinggalkan solat. Dan jika telah lewat, maka mandi dan Solatlah” (HR. Al Bukhari)


HUKUM MANDI WAJIB

Hukum mandi wajib ini adalah wajib

RUKUN MANDI WAJIB ada 3 :

  • Niat
Niat ini hanya diucapkan di dalam hati dan tidak perlu diucapkan secara lisan.
Menghilangkan kotoran dan najis pada badan
Bila ada najis pada tubuh, membasuhnya bisa berbarengan dengan mandi wajib. Artinya membersihkan najis boleh disatukan dengan mandi wajib.
Meratakan air ke seluruh anggota badan yang zahir (terlihat) termasuk semua lipatan badan.
Meliputi kulit, rambut dan bulu yang ada di badan, sama bulu-bulu yang jarang ataupun lebat.


NIAT MANDI WAJIB

Niat mandi wajib secara ringkasnya adalah “Sengaja aku mandi wajib kerana Allah Taala.” Lafaz niat yang lain “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari janabati fardlal lillaahi ta’aalaa” (Artinya: Sengaja aku mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar dan mandi wajib kerana Allah Taala). Niat yang penting kita meniatkan karena Allah, tidak mesti diucapkan dalam bahasa Arab kalau kita belum bisa.

Untuk perempuan yang mandi wajib kerana hadas haid niat mandi wajibnya adalah “Sengaja aku membersihkan hadas haid kerana Allah Taala.” Sedangkan untuk yang habis nifas, niat mandi wajibnya ialah “Sengaja aku membersihkan hadas nifas kerana Allah Taala”.
Niat mandi wajib hendaklah diucapkan apabila mulai mengenakan air ke bagian anggota mandi.Bila niat dilafalkan setelah seseorang telah membasuh anggota badannya, mandi wajibnya tidak sah dan dia mesti mengulang kembali niatnya ketika memulai membasuhkan air ke seluruh anggota badannya. Begitupun jika seseorang berniat sebelum air sampai ke badan, niat itu juga tidak sah dan dia harus mengulang kembali niatnya sambil membasuhkan air ke seluruh anggota badannya.

“Diantara sunah bagi wanita yang mandi dari haid adalah mengambil minyak wangi kemudian menuangkan pada kapas, kain atau semacamnya, lalu memasukkannya ke dalam farjinya setelah selesai mandi, hal ini disukai juga bagi wanita-wanita yang nifas karena nifas adalah haid.” (Dinukil dari Jami’ Ahkaam an-Nisaa’: 117 juz: 1).

Cara mandi wajib yang paling baik adalah mengikuti cara yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmizi.

1.    Membaca bismillah sambil berniat untuk membersihkan hadas besar .
2.    Membasuh tangan sebanyak 3 kali.
3.    Membasuh alat kelamin dari kotoran dan najis.
4.    Mengambil wuduk sebagaimana biasa kecuali kaki. Kaki dibasuh setelah mandi nanti.
5.    Membasuh keseluruhan rambut di kepala.
6.    Membasuh kepala berserta dengan telinga sebanyak 3 kali dengan 3 kali menimba air.
7.    Meratakan air ke seluruh tubuh di sebelah lambung kanan dari atas sampai ke bawah.
8.    Meratakan air ke seluruh tubuh di sebelah lambung kiri dari atas sampai ke bawah.
9.    Menggosok bagian-bagian yang sulit seperti pusat, ketiak, lutut dan lain-lain supaya     
       terkena  air.
10. Membasuh kaki.

 Waalaikumssalam Wr.Wb.

No comments:

Post a Comment